Kondisi Politik Batam Terkini: Konsolidasi Kepemimpinan dan Tantangan Harmonisasi Pusat-Daerah

haybatam.com

Dinamika politik di Kota Batam memasuki babak baru pasca-pemilihan kepala daerah 2024. Amsakar Achmad, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota, kini melanjutkan kepemimpinan sebagai Wali Kota Batam dengan dukungan kuat dari Partai NasDem. Ia unggul secara signifikan dalam pilkada, menandai kelanjutan dominasi partai tersebut di tingkat kota.

Di tengah transisi ini, Batam dihadapkan pada tantangan besar dalam membangun keselarasan antara kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Sebagai Wali Kota sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar memikul peran ganda yang strategis. Salah satu langkah penting yang diambil adalah menyederhanakan proses investasi, termasuk penghapusan kewajiban fatwa planologis dan penggabungan sistem pelayanan perizinan antara BP Batam dan Pemkot.

Langkah-langkah tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah pusat untuk mendorong percepatan investasi di kawasan perbatasan. Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto pada Mei 2025, Amsakar memaparkan strategi penguatan infrastruktur dan penyelarasan proyek-proyek nasional dengan kebijakan daerah, sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Batam hingga mencapai target 8 persen sesuai rencana pembangunan nasional.

Meski arah pembangunan ekonomi terus dipacu, Batam belum sepenuhnya bebas dari gesekan sosial. Proyek pengembangan kawasan Rempang yang sempat menjadi sorotan nasional tahun lalu menyisakan catatan penting. Penolakan warga terhadap relokasi dan pengelolaan lahan menimbulkan ketegangan antara masyarakat dan aparat keamanan. Meskipun isu ini tidak diangkat secara langsung dalam pertemuan terakhir dengan pemerintah pusat, dinamika tersebut tetap menjadi perhatian dalam menjaga stabilitas sosial politik ke depan.

Di sisi lain, Pemerintah Kota Batam menunjukkan kinerja fiskal yang mengesankan. Capaian pendapatan daerah pada triwulan pertama 2025 menempatkan Batam di peringkat lima nasional, sedangkan realisasi belanja menempati posisi kesembilan. Prestasi ini menunjukkan efektivitas pengelolaan anggaran di tengah tantangan konsolidasi dan transisi kebijakan.

Dengan fondasi fiskal yang kuat dan semangat reformasi birokrasi yang mulai dirasakan, Batam kini berada dalam momen krusial. Kepemimpinan baru diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara percepatan investasi dan penataan sosial yang inklusif, demi menjadikan Batam sebagai kota maju di perbatasan yang harmonis dan berdaya saing tinggi.